Sahabat baik saya, lagi ngalamin kejadian kaya gitu . Gimana jatuh bangunnya dia untuk minta ‘dilihat’ sama mantannya . Mantannya yang sekarang udah punya pacar baru . Udah sibuk sama hubungannya yang baru . Sebaliknya, sahabat saya masih bertahan di situ. Nunggu mantannya sadar . Nunggu mantannya balik menghampiri dia . saya, yang ngeliat gimana ngenesnya dia, kadang-kadang jadi nangis juga . Tau semua ceritanya, pengorbanannya, bikin saya sadar, kalo terkadang, gak gampang mengenyahkan seseorang dari hati dan pikiran . Gimanapun kerasnya kamu berusaha . Move on itu bicara niat dan kemauan, bukan kemampuan, tapi ada satu hal lagi yang namanya harapan. Dan niat kamu yang 99% itu, bisa berantakan karena 1% harapan untuk perubahan dari orang yang kamu sayang . Harapan untuk kembali ke pelukan.
Cinta. Hanya itu penyebabnya.
saya dengan akal sehat yang masih utuh
saat ngedengerin sahabat saya cerita, jadi bertanya-tanya sama diri sendiri, kalo sayang sama seseorang, apa harus mengorbankan diri sampai kejatuhan yang paling dalam ? Kalo cinta sama seseorang, haruskah merelakan apa saja, termasuk kebahagiaan diri sendiri ? Rasanya kok terlalu mahal.
Lalu ? Apa cara mencintainya salah ? Kalo hanya memikirkan kebahagiaan diri sendiri, cintanya egois dong ?
Sederhana.
Bukan cintanya yang bikin sakit. Tapi rasa-ingin-memilikinya. KEDUA HAL INI, JELAS BERBEDA . Menurut saya, konsep mencintai itu sederhana selama konsep itu murni. Belum dicampuradukan sama eskpektasi atau keinginan untuk memiliki . Sakit yang dirasa lebih kepada karena ketidak berdayaan untuk mengubah keadaan . Atau, harapan yang terlalu melambung ke awan.
Back to basic, konsep cinta di awal, itu hanya mencintai. TITIK. His / her happiness is yours. His / her sorrow is also yours. Being there when everyone else walk away. Mencintai. Tanpa ada keinginan untuk memiliki . Hanya memastikan dia baik-baik saja dan bahagia, sudah cukup, lebih dari cukup . Tanpa punya kemauan besar untuk menjadi alasan dibalik terciptanya senyum di bibirnya . Kamu ikut seneng waktu dia seneng, kamu ikut sedih waktu dia sedih.
Sederhana .